Jumat, 31 Maret 2017

makalah B.Indonesia : pengaruh bahasa asing & daerah di indonesia

ABSTRAK
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui apa saja pengaruh bahasa asing dan bahasa daerah terhadap bahasa Indonesia menggunakan metode deskriptif kualitatif. Bahasa merupakan hal terpenting dalam kehidupan ini. Karena bahasa merupakan alat untuk tiap orang saling berkomunikasi. Tanpa bahasa orang tidak akan bisa berkomunikasi. Sekarang ini sudah banyak orang mulai mempelajari bahasa asing dan bahasa daerah. Baik secara formal maupun informal. Dengan mempelajari bahasa asing ini, pasti mempunyai pengaruh terhadap perkembangan bahasa Indonesia. Dari tata bahasa dan budaya di Indonesia. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh bahasa asing dan bahasa daerah terhadap bahasa Indonesia adalah semakin menambah pembendaharaan bahasa Indonesia dengan kata serapan, bisa membantu kita berkomunikasi dengan orang asing maupun orang daerah. Meskipun ada beberapa pengaruh negatif diantaranya mempengaruhi tata bahasa Indonesia yang baik dan benar.











BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Jaman semakin berkembang dan era globalisasipun tidak dapat dipungkiri oleh bangsa Indonesia. Pada jaman sekarang memang sulit kalau kita hanya menguasai satu bahasa saja, karena pada jaman era globalisasi ini orang-orang dituntut untuk bisa berbahasa asing supaya bisa berkomunikasi dengan bangsa lain. Di Indonesia sudah banyak bahasa asing yang mulai di pelajari, bahkan ketika masih SMA pun ada beberapa pelajaran bahasa asing yang diberikan. Seperti bahasa Jepang, bahasa Perancis, bahasa Arab, dan bahasa asing lainnya. Ada beberapa pengaruh yang di timbulkan dari kita belajar bahasa asing ini. Ada dampak positif dan negatifnya. Terutama dalam kosakata Bahasa Indonesia.
Sejarah bahasa Indonesia berawal dari bahasa melayu ditambah dengan bahasa daerah dan bahasa asing. Di sini bahasa asing juga mempengaruhi dalam perkembangan bahasa Indonesia. Butuh proses yang sangat panjang sampai bahasa Indonesia bisa menjadi bahasa negara. Hal ini juga tercantum dalam Sumpah Pemuda tahun 1928.
Bahasa asing yang sangat signifikan perkembangannya saat ini mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan bahasa Indonesia seperti bahasa Inggris. Karena bahasa Inggris sudah dijadikan sebagai bahasa Internasional. Dengan demikian, akan adanya tuntutan yang mengharuskan rakyat Indonesia untuk mempelajari bahasa ini. Berikut merupakan pengaruh bahasa asing terhadap bahasa Indonesia.
Seperti yang kita ketahui, banyak sekali bahasa daerah digunakan sebagai bahasa berkomunikasi setiap harinya di masyarakat setempat. Hal ini dikarenakan tidak semua masyarakat memahami penggunaan bahasa Indonesia yang baku. Selain itu masyarakat merasa canggung menggunakan bahasa Indonesia yang baku di luar acara formal atau resmi. Oleh karena itu, masyarakat lebih cenderung menggunakan bahasa Indonesia yang telah terafiliasi oleh bahasa daerah, baik secara pengucapan maupun arti bahasa tersebut. Kebiasaan penggunaan bahasa daerah ini sedikit banyak akan berpengaruh terhadap penggunaan bahasa Indonesia yang merupakan bahasa resmi negara Indonesia.
I.2 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang apa pengaruh bahasa daerah dan bahasa asing terhadap bahasa Indonesia dan diharapkan sangat bermanfaat bagi banyak orang yang membaca makalah ini.
I.3 Rumusan Masalah
·         Bagaimana pengaruh bahasa daerah terhadap bahasa Indonesia ?
·         Apa saja dampak positif dan negatif dari penggunaan bahasa daerah terhadap bahasa Indonesia ?
·         Bagaimana pengaruh bahasa asing terhadap bahasa Indonesia ? Apa pengaruh positif serta pengaruh negatifnya ?
·         Bahasa apa saja yang telah mempengaruhi bahasa Indonesia dan menjadikannya kosakata baru dalam bahasa Indonesia ?








BAB II
PEMBAHASAN
PENGARUH BAHASA DAERAH DAN BAHASA ASING TERHADAP BAHASA INDONESIA
II.1 Pengaruh Bahasa Daerah Terhadap Bahasa Indonesia
Keanekaragaman budaya dan bahasa daerah mempunyai peranan dan pengaruh terhadap bahasa yang akan diperoleh seseorang pada tahapan berikutnya, khususnya bahasa formal atau resmi yaitu bahasa Indonesia. Sebagai contoh, seorang anak memiliki ibu yang berasal dari daerah Sekayu sedangkan ayahnya berasal dari daerah Pagaralam dan keluarga ini hidup di lingkungan orang Palembang. Dalam mengucapkan sebuah kata misalnya “mengapa”, sang ibu yang berasal dari Sekayu mengucapkannya ngape (e dibaca kuat) sedangkan bapaknya yang dari Pagaralam mengucapkannya ngape (e dibaca lemah) dan di lingkungannya kata “mengapa” diucapkan ngapo. Ketika sang anak mulai bersekolah, ia mendapat seorang teman yang berasal dari Jawa dan mengucapkan “mengapa” dengan ngopo. Hal ini dapat menimbulkan kebingungan bagi sang anak untuk memilih ucapan apa yang akan digunakan.
Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa keanekaragaman budaya dan bahasa daerah merupakan keunikan tersendiri bagi bangsa Indonesia dan merupakan kekayaan yang harus dilestarikan. Dengan keanekaragaman ini akan mencirikan Indonesia sebagai negara yang kaya akan kebudayaannya. Perbedaan  bahasa di tiap-tiap daerah menandakan identitas dan ciri khas masing-masing daerah. Masyarakat yang merantau ke ibukota Jakarta mungkin lebih senang berkomunikasi dengan menggunakan bahasa daerah dengan orang berasal dari daerah yang sama, salah satunya dikarenakan agar menambah keakraban diantara mereka. Tidak jarang pula orang mempelajari sedikit atau hanya bisa-bisaan untuk berbahasa daerah yang tidak dikuasainya agar terjadi suasana yang lebih akrab. Beberapa kata dari bahasa daerah juga diserap menjadi Bahasa Indonesia yang baku, antara lain kata nyeri (Sunda) dan kiat (Minangkabau).
Berikut beberapa pengaruh atau dampak penggunaan bahasa daerah terhadap bahasa Indonesia:
a.  Dampak Positif:
Ø  Bahasa Indonesia memiliki banyak kosakata.
Ø  Sebagai kekayaan budaya bangsa Indonesia.
Ø  Sebagai identitas dan ciri khas dari suatu suku dan daerah.
Ø  Menimbulkan keakraban dalam berkomunikasi.
b. Dampak Negatif:
Ø  Bahasa daerah yang satu sulit dipahami oleh daerah lain.
Ø  Warga negara asing yang ingin belajar bahasa Indonesia menjadi kesulitan karena terlalu banyak kosakata.
Ø  Masyarakat menjadi kurang paham dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baku karena sudah terbiasa menggunakan bahasa daerah.
Ø  Dapat menimbulkan kesalahpahaman.
Pada bahasa-bahasa daerah di Indonesia juga terdapat beberapa kata yang sama dalam tulisan dan pelafalan tetapi memiliki makna yang berbeda, berikut beberapa contohnya:
§  Suwek dalam bahasa Sekayu (Sumsel) bermakna tidak ada.
Suwek dalam bahasa Jawa bermakna sobek.
§  Kenek dalam bahasa Batak bermakna kernet (pembantu sopir).
Kenek dalam bahasa Jawa bermakna kena.
§  Abang dalam bahasa Batak dan Jakarta bermakna kakak.
Abang dalam bahasa Jawa bermakna merah.
§  Mangga dalam bahasa Indonesia bermakna buah mangga.
Mangga dalam bahasa Sunda bermakna silakan.
§  Maen dalam bahasa Indonesia bermakna bermain.
Maen dalam bahasa Batak bermakna gadis.
§  Gedang dalam bahasa Sunda bermakna pepaya.
Gedang dalam bahasa Jawa bermakna pisang.
§  Cungur dalam bahasa Sunda bermakna sejenis kikil.
Cungur dalam bahasa Jawa bermakna hidung.
§  Jagong dalam bahasa Sunda bermakna jagung.
Jagong dalam bahasa Jawa bermakna duduk.
§  Nini dalam bahasa Sunda bermakna nenek.
Nini dalam bahasa Batak bermakna anak dari cucu laki-laki.
§  Tulang dalam bahasa Indonesia bermakna tulang.
Tulang dalam bahasa Batak bermakna abang atau adik dari ibu.
§  Iba dalam bahasa Indonesia bermakna merasa kasihan.
Iba dalam bahasa Batak bermakna saya.
§  Bere dalam bahasa Sunda bermakna memberi.
Bere dalam bahasa Batak bermakna anak dari kakak atau adik perempuan kita.
Melalui beberapa contoh itu ternyata penggunaan bahasa daerah memiliki tafsiran yang berbeda dengan bahasa lain. Jika hal tersebut digunakan dalam situasi formal seperti seminar, lokakarya, simposium, proses belajar mengajar yang pesertanya beragam daerahnya akan memiliki tafsiran makna yang beragam. Oleh karena itu, penggunaan bahasa daerah haruslah pada waktu, tempat, situasi, dan kondisi yang tepat.
II.2 Pengaruh Bahasa Asing Terhadap Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia dari awal pertumbuhannya sampai sekarang telah banyak menyerap unsur-unsur asing terutama dalam hal kosakata. Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah diintegrasikan kedalam suatu bahasa dan diterima pemakaiannya secara umum. Bahasa Indonesia menyerap banyak kata dari bahasa-bahasa lain, terutama dari negara yang pernah berhubungan langsung dengan Indonesia baik melalui perdagangan (Sansekerta, Arab, dan Tionghoa), melalui penjajahan (Portugis, Jepang, Belanda), maupun dari perkembangan ilmu pengetahuan (Inggris).

a.      Pengaruh Positif Terhadap Bahasa Indonesia
Adanya bahasa asing terutama bahasa Inggris dapat menambah perbendaharaan bahasa Indonesia dengan adanya kata serapan. Dengan ini bahasa Indonesia bisa semakin berkembang karena adanya tuntutan jaman (era globalisasi). Kata serapan ini sendiri merupakan kata dalam bahasa asing yang telah di-Indonesia-kan. Contoh kata serapan yang sering kita gunakan, artist [bahasa Inggris] – artis [bahasa Indonesia]. Jadi terlihat bahwa bahasa Indonesia akan semakin kaya dengan adanya kata-kata baru yang berasal dari bahasa asing. Mungkin hal ini tidak terlalu signifikan pengaruhnya terhadap bahasa Indonesia. Bangsa Indonesia dapat bersaing secara global dengan penggunaan bahasa asing yaitu bahasa Inggris sebagai bahasa internasional.
Juga dampak postitif dari bahasa asing ini semakin banyak orang yang mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris maka akan semakin cepat pula proses transfer ilmu pengetahuan, menguntungkan dalam berbagai kegiatan (pergaulan internasional, bisnis, sekolah dan lain sebagainya), memperoleh dua atau lebih bahasa dengan baik melalui tahap perkembangan bahasa yang relatif sama meskipun setiap anak dapat mencapai tahap-tahap tersebut pada usia yang berbeda.
b.      Pengaruh Negatif Terhadap Bahasa Indonesia
Mulai tergesernya bahasa Indonesia karena sebagian besar masyarakat Indonesia lebih mementingkan untuk mempelajari bahasa asing yang lebih menjanjikan untuk kedudukan dan taraf ekonomi yang lebih baik. Sebagai contoh, sebagian besar (hampir semua) perusahaan mengutamakan pelamar dapat berbahasa Inggris tetapi jarang perusahaan yang mengutamakan dapat berbahasa Indonesia.
Tatanan bahasa Indonesia yang baik dan benar menjadi kacau karena adanya pengaruh bahasa asing. Hal ini terlihat dari terciptanya bahasa kombinasi karena pada saat ini menjadi suatu tren, seperti contoh open house dan stop maupun adanya gabungan kalimat bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Hal lain yang terlihat yaitu tidak diperhatikannya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar (bahasa baku), penggunaan bahasa Indonesia tidak tertata dan digunakan dalam tujuan agar bisa dimengerti saja.
Selain itu juga dapat mengurangi kekaedahan dan keabsahan bahasa Indonesia, rakyat Indonesia semakin lama kelamaan akan lupa bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan, mampu melunturkan semangat nasionalisme dan sikap bangga pada bahasa dan budaya sendiri, menurunnya derajat bahasa Indonesia.
Berikut jumlah bahasa asing yang mempengaruhi kosakata dalam bahasa Indonesia :
Asal Bahasa
Jumlah Kata
Arab
1.495 kata
Belanda
3.280 kata
Tionghoa
290 kata
Hindi
7 kata
Inggris
1.610 kata
Parsi
63 kata
Portugis
131 kata
Sanskerta-Jawa Kuno
677 kata
Tamil
83 kata

II.2.1 Pengaruh Bahasa Sansekerta
Seperti yang kita ketahui dari pelajaran sejarah, bahasa Sansekerta telah dipakai di Nusantara sejak masa lampau. Bahasa Sansekerta tercatat paling awal masuk ke Nusantara (Indonesia). Bahasa ini dipakai mula-mula di salah satu peradaban tertua, peradaban Sungai Indus, dan menyebar ke hampir seluruh dunia besamaan meyebarnya kepercayaan Hindu. Salah satu tempat menyebarnya kepecayaan Hindu adalah daerah Asia Tenggara. Kerajaan Sriwijaya, dari namanya pun sudah memakai Bahasa Sansekerta. Sampai di masa kerajaan-kerajaan Islam, Bahasa Sansekerta masih dipakai, contohnya adalah nama-nama raja di Jawa. Beberapa kata serapan dari bahasa Sansekerta antara lain: bencana (vāñcana), anugerah (anugraha), busana (bhūṣaṇa), payudara (payodhara), sahaja (sahaja), istana (āsthāna), istri (strī), dsb.
II.2.2 Pengaruh bahasa Tionghoa
Hubungan ini sudah terjadi sejak abad ke-7 ketika para saudagar Cina berdagang ke Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur, bahkan sampai juga ke Maluku Utara. Pada saat Kerajaan Sriwijaya muncul dan kukuh, Cina membuka hubungan diplomatik dengannya untuk mengamankan usaha perdagangan dan pelayarannya. Pada tahun 922 musafir Cina melawat ke Kerajaan Kahuripan di Jawa Timur. Sejak abad ke-11 ratusan ribu perantau meninggalkan tanah leluhurnya dan menetap di banyak bagian Nusantara (Kepulauan Antara, sebutan bagi Indonesia).
Yang disebut dengan bahasa Tionghoa adalah bahasa di negara Cina (banyak bahasa). Empat di antara bahasa-bahasa itu yang di kenal di Indonesia yakni Amoi, Hakka, Kanton, dan Mandarin. Kontak yang begitu lama dengan penutur bahasa Tionghoa ini mengakibatkan perolehan kata serapan yang banyak pula dari bahasa Tionghoa, namun penggunaannya tidak digunakan sebagai perantara keagamaan, keilmuan, dan kesusastraan di Indonesia sehingga ia tidak terpelihara keasliannya dan sangat mungkin banyak ia berbaur dengan bahasa di Indonesia. Contohnya: anglo, bakso, cat, giwang, kue/ kuih, sampan, tahu, dsb.
II.2.3. Pengaruh bahasa Arab dan Persia
Bahasa Arab dibawa ke Indonesia mulai abada ketujuh oleh saudagar dari Persia, India, dan Arab yang juga menjadi penyebar agama Islam. Kosakata bahasa Arab yang merupakan bahasa pengungkapan agama Islam mulai berpengaruh ke dalam bahasa Melayu terutama sejak abad ke-12 saat banyak raja memeluk agama Islam. Kata-kata serapan dari bahasa Arab misalnya abad, bandar, daftar, edar, kursi, gairah, hadiah, hakim, ibarat, jilid, kudus, mimbar, sehat, taat, wajah, koran, dsb. Karena banyak di antara pedagang itu adalah penutur bahasa Parsi maka tidak sedikit kosakatanya juga pada akhirnya diserap, seperti acar, baju, domba, kenduri, piala, saudagar, topan, dsb.
II.3.4 Pengaruh bahasa Portugis
Masa penjajahan di Indonesia pertama kali dimulai oleh masuknya bangsa Portugis yang ingin mencari rempah-rempah yang pada saat itu nilainya sangat tinggi. Bahasa Portugis dikenali masyarakat penutur bahasa Melayu sejak bangsa Portugis menduduki Malaka pada tahun 1511 setelah setahun sebelumnya ia menduduki Goa. Portugis disingkirkan Belanda yang datang kemudian dan Portugis harus menyingkir ke daerah timur Nusantara. Meski demikian, pada abad ke-17 bahasa Portugis sudah menjadi bahasa penghubung antaretnis di samping bahasa Melayu. Kata-kata serapan yang berasal dari bahasa Portugis seperti algojo, bangku, dadu, gardu, meja, picu, renda, tenda, dsb.
II.2.5 Pengaruh bahasa Belanda
Belanda mendatangi Nusantara pada awal abad ke-17 ketika ia mengusir Portugis dari Maluku pada tahun 1606, kemudian ia menuju ke pulau Jawa dan daerah lain di sebelah barat. Sejak itulah, secara bertahap Belanda menguasai banyak daerah di Indonesia. Bahasa Belanda tidak sepenuhnya dapat menggeser kedudukan bahasa Portugis, karena pada dasarnya bahasa Belanda lebih sukar untuk dipelajari, lagipula orang-orang Belanda sendiri tidak suka membuka diri bagi orang-orang yang ingin memepelajari kebudayaan Belanda termasuk bahasanya. Hanya saja pendudukannya semakin luas meliputi hampir di seluruh negeri dalam kurun waktu yang lama (± 350 tahun penjajahan). Belanda juga merupakan sumber utama dalam menimba ilmu bagi kaum pergerakan. Oleh karena itu, komunikasi gagasan kenegaraan pada saat negara Indonesia didirikan banyak mengacu pada bahasa Belanda. Kata-kata serapan dari bahasa Belanda seperti abodemen, bangrut, dongkrak, ember, formulir, tekor, dsb.
II.2.6 Pengaruh bahasa Jepang
Pendududkan Jepang di Indonesia yang selama tiga setengah tahun tidak meninggalkan warisan yang dapat bertahan melawati beberapa angkatan. Kata-kata serapan dari bahasa Jepang yang digunakan umumnya bukanlah hasil hubungan bahasa pada masa pendudukan, melainkan imbas kekuatan ekonomi dan teknologinya. Kata serapan dari bahasa Jepang antara lain: ebi, judo, karaoke, kimono, samurai, dsb.
II.2.7 Pengaruh bahasa Inggris
Bangsa Inggris tercatat pernah menduduki Indonesia yaitu ketika Raffles menginvasi Batavia (sekarang Jakarta) pada tahun 1811. Kata serapan dari bahasa Inggris ke dalam kosa kata Indonesia umumnya terjadi pada zaman kemerdekaan Indonesia, namun ada juga kata-kata Inggris yang sudah dikenal, diserap, dan disesuaikan pelafalannya ke dalam bahasa Melayu sejak zaman Belanda yang pada saat Inggris berkoloni di Indonesia antara masa kolonialisme Belanda.. Kata-kata itu seperti badminton, kiper, gol, bridge, dsb. Banyaknya kosakata bahasa Inggris yang diserap kedalam bahasa Indonesia dikarenakan bahasa Inggris telah diakui sebagai bahasa internasional atau bahasa dunia. Dengan semakin pesatnya ilmu pengetahuan dan teknolgi yang sebagian besar informasinya ditulis dalam bahasa Inggris, beberapa istilah-istilah penting akan tertulis dalam bahasa Inggris juga.
Ada dua cara penyerapan kata-kata dan ungkapan-ungkapan dari bahasa inggris ke dalam bahasa Indonesia. Cara pertama adalah dengan menyerap secara seluruhnya, baik dalam ejaan maupun pada ucapannya. Cara kedua adalah dengan menyesuaikan ejaan maupun ucapannya. Berikut ini dapat dilihat beberapa macam pola penyerapan kata-kata dalam bahasa inggris ke dalam bahasa Indonesia.
1. Kata-kata dalam bahasa Inggris yang berawal dengan huruf C,Ch, dan Q.
Contoh:
   Bahasa Inggris

          Ucapan
 Bahasa Indonesia
Certificate

Se(r)tifikeit

Sertifikat
Corruption

Korapsien

Korupsi
Chocolate

Cokeleit

Coklat
Quota

Kwota

Kuota

2. Suku kata bahasa inggris yang berakhir dengan “-tion” dan “-sion”, berubah menjadi “-si”.
Contoh:
Bahasa Inggris
  Bahasa Indonesia
                              Arti

Attension

Atensi
Perhatian
Calculation

Kalkulasi
Perhitungan
Condition

Kondisi
Keadaan
Deportasion

Deportasi
Pengusiran WNA dari suatu Negara

3. Kata-kata dalam bahasa Inggris yang mempunyai suku-kata akhir “-ty” akan berubah menjadi “-tas” dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
        Bahasa Inggris
         Bahasa Indonesia
Arti
Activity
Aktivitas
Kegiatan
Integrity
Integritas
Sifat jujur
Priority
Prioritas
Yang diutamakan


Namun, hal ini tidak berlaku untuk kata:
BahasaInggris

Bahasa Indonesia
                           Arti
Comodity

Komoditi
Barang dagangan
Penalty

Penalty
Hukuman
Royalty

Royalty
Pembayaran kepada pemegang hak cipta

4. Kata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-nt” akan berubah menjadi “-n” dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
       Bahasa Inggris
       Bahasa Indonesia
               Arti
Argument
Argument
Bantahan
Component
Komponen
Bagian dari suatu alat
Statement
Statemen
pernyataan

Namun, Hal ini tidak berlaku untuk kata-kata berikut:
   Bahasa  Inggris
      Bahasa  Indonesia
           Arti
Comment
Komentar
Pendapat
Investment
Investasi
Penanaman modal
Argument
Argumentasi/argument
sanggahan

5. Kata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-ism” akan berubah menjadi “-isme” dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
       Bahasa  Inggris
  Bahasa Indonesia
             Arti
Egoism
Egoism
Mementingkan diri sendiri
Organism
Organism
Makhluk hidup
Optism
Optismisme
Rasa percaya diri yang kuat

6. Kata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-ive” akan berubah menjadi “-if” dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
Bahasa Inggris
Bahasa Indonesia
Arti
Attracktive
Atraktif
Menarik
Competitive
Kompetitif
Bersaing
Destructive
Destruktif
Bersifat merusak

7. Kata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-nal” akan berubah menjadi “-nal” dalam bahasa Indonesia, namun ejaan keseluruhan berubah sesuai dengan ucapannya.
Contoh:
Bahasa Inggris

Bahasa Indonesia

                Arti
Emotional

Emosional

Perasa
Functional

Fungsional

Berkenaan dengan fungsinya
Traditional

Tradisional

Adat,kebiasan

8. Kata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata awal “ph-” sesuai dengan ucapannya menjadi “f-“ dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
Bahasa Inggris
Bahasa Indonesia
Arti
Phrase
Frasa
Untaian kata
Physics
Fisika
Ilmu fisika
Physiologi
Fisiologi
Ilmu faal

9. K ata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata awal “th-” akan berubah menjadi “t-” dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
        Bahasa Inggris
      Bahasa  Indonesia
Arti
Theatre
Teater
Gedung pertunjukkan
Therapy
Terapi
Pengobatan
Thermometer
Termometer
Alat pengukur suhu

10. Kata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-y” akan berubah menjadi “-i” dalam bahasa  Indonesia.
Contoh:
       Bahasa  Inggris
 Bahasa Indonesia
Arti
Anarchy
Anarki
Kekacauan
Biography
Biografi
Riwayat hidup
Pathology
Patologi
Ilmu tentang penyakit

11. Akhiran suku-kata “-ic” dalam bahasa Inggris dapat menjadi beberapa bentuk.
Contoh:
      Bahasa Inggris
      Bahasa Indonesia
               Arti
Athelete
Atlit
Olahragawan
Athletic
Atletis
Sifat badan yang kokoh
Athletics
Atletik
Cabang olah raga atletik



       Bahasa Inggris
     Bahasa Indonesia
                Arti
Fantasy
Fantasi
Khayalan
Fantasia
Fantasia
Karya seni penuh fantasi
Fantastic
Fantastis
Sesuatu yang menakjubkan

12. Kata-kata dalam bahsa Inggris yang berawal dengan huruf C dapat berubah menjadi S, K, atau diawali dengan huruf C dalam bahasa Indonesia, sesuai dengan ucapannya.
Contoh:
      Bahasa Inggris
    Bahasa Indonesia
                   Arti
Ceremony
Seremoni
Upacara
Celebrity
Selebriti
Orang terkenal
Check
Cek
Memeriksa
Café
Kafe
Semacam kedai atau restoran










BAB III
 PENUTUP
Kesimpulan :
Dari pembahasan diatas dapat di simpulkan bahwa pada zaman globalisasi ini bahasa Indonesia tidak dapat dilepaskan dari peranan bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun bahasa asing. Peranan bahasa asing dalam bahasa Indonesia membuktikan adanya kontak atau hubungan antarbahasa sehingga timbul penyerapan bahasa-bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia. Penggunaan kosakata asing dalam bahasa Indonesia tidak selalu diidentikkan dengan dampak negatif karena terselip hal positif, yakni dapat mempermudah kegiatan berkomunikasi, khususnya dalam tuturan yang di dalamnya terdapat bahasa asing yang terasa lebih akrab di telinga dibandingkan dengan padanan bahasa Indonesianya.
Namun, diharapkan adanya sosialisasi terhadap padanan bahasa Indonesia secara intensif agar identitas kosakata pada bahasa Indonesia tidak terkikis oleh kosakata dari bahasa asing sehingga diharapkan kelak tidak lagi terdapat wacana bahwa kosakata bahasa asing lebih akrab di telinga para pengguna bahasa Indonesia dibandingkan dengan bahasa Indonesia itu sendiri.
Pada situasi bangsa Indonesia saat ini yang masih merupakan negara berkembang sehingga menyarankan penggunaan bahasa asing agar dapat bersaing dengan bangsa-bangsa maju lainnya. Tetapi bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa pemersatu bangsa. Tidak boleh diabaikan dan tetap harus dipertahankan keberadaannya (dalam konteks bahasa baku atau bahasa Indonesia yang baik dan benar). Semua itu tergantung kembali kepada setiap individu masyarakat Indonesia dan jangan sampai bahasa asing menggeser bahasa nasional bangsa Indonesia.
Keanekaragaman budaya dan bahasa daerah mempunyai peranan dan pengaruh terhadap bahasa Indonesia dikarenakan masyarakat dalam berkomunikasi setiap hari lebih cenderung menggunakan bahasa daerah dibandingkan menggunakan bahasa Indonesia yang baku dan merasa canggung apabila bahasa Indonesia itu digunakan untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Saran :
Sebaiknya masyarakat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan jangan mencampur adukan bahasa daerah dengan bahasa Indonesia karena akan menimbulkan banyak kosakata baru dan akan mempengaruhi pengucapan saat menggunakan bahasa Indonesia baku.














DAFTAR PUSTAKA

Yopi. (2013). Pengaruh Bahasa Asing dalam Perkembangan Bahasa Indonesia. [Internet]. Tersedia: http://yopiw.blogspot.com/2013/01/pengaruh-bahasa-asing-dalama.html.
Rahmat. (2011). Dampak Positif dan Negatif dalam Penggunaan Bahasa Daerah,Gaul dan Asing di Indonesia. [internet]. Tersedia: http://rahmatarifin93.wordpress.com/2011/12/23/dampak-positif-dan-negatif-dalam-penggunaan-bahasa-daerah-gaul-dan-asing-di-indonesia/.
Rubrik Bahasa. (2010). Dampak Positif Penggunaan Kosakata Asing.[Internet].Tersedia:http://rubrikbahasa.wordpress.com/2010/12/15/dampak-positif-penggunaan-kosakata-asing/.
Azis, Firman dkk. 2014. Taktis Berbahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Bandung:asasupi
Badudu, Yus. Kamus Kata-kata Serapan Asing dalam Bahasa Indonesia.Jakarta: Buku Kompas. 2003. 337.
Badudu, JS. Inilah Bahasa Indonesia Yang Benar. Jakarta: PT. Gramedia. 1983. 153.

Priambodomandalaputra.blogspot.com/2014/01/pengaruh-bahasa-asing-terhadap-bahasa.html?m=1

1 komentar:

makalah kerajaan Demak

BAB I PENDAHULUAN 1.1      Latar Belakang Penyebaran agama Islam di Indonesia dimulai dari para bangsa Arab, Cina, dan Persia yang ...